Siapa Berpegang pada Firman Tuhan (NKB 116)
TRUST AND OBEY
Lyric : John Sammis .Music :Daniel B. Towner
When we walk with the Lordin the light of his word,
what a glory he sheds on our way!
While we do his good will,
he abides with us still,
and with all who will trust and obey.
Refrain :
Trust and obey, for there's no other way
To be happy in Jesus, but to trust and obey.
5. Then in fellowship sweet, we will sit at his feet,
or we'll walk by his side in the way;
what he says we will do, where he sends we will go;
never fear, only trust and obey.
( --> Refrain)
Siapa yang berpegang pada sabda Tuhan
Dan setia mematuhinya,
Hidup mulia dalam cahya kekal
Bersekutu TuhanNya
Refrain :
Percayalah! dan pegang Sabdanya!
Hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia
Lagu yang sederhana, anak-anakpun bisa diajarkan lagu ini. Melukiskan kehidupan dan pergumulan orang Kristen.
Tahun 1886, di Brockton, Massachusetts ada KKR oleh DL Moody. Seorang muda berdiri dan memberikan kesaksian tentang doktrin iman Kristen yang sangat sederhana. Di akhir sharingnya, ia berkata :"Aku tidak begitu yakin sebenarnya, tapi aku akan terus bersandar (Trust) dan tetap taat (Obey)". Kata 'trust' dan 'obey' memberi kesan mendalam buat Daniel Brink Towner, seorang pemusik (yang juga komposer, penyanyi dan pelatih Paduan Suara) yang hadir disana. Melihat ketulusan pemuda tsb, Ia langsung mencatat kata-kata itu. Catatan itu diberikan kepada John Sammis, seorang pendeta Presbyterian. J. Sammis mempelajari dan menulis puisi. Dan Daniel menciptakan musik dari puisi tersebut. Lagu ini juga menjadi tekad Daniel menyerahkan seluruh sisa hidupnya sampai mati untuk melayani Tuhan.
Pdt. DR. Stephen Tong pernah mengatakan dalam sebuah seminar: "Kata 'Trust' dan 'Obey' ditambah 'Understand' adalah dasar kehidupan seorang kristen dalam menghargai 'Iman/Faith'. Kita percaya karena iman (faith to faith - Roma 1:16), Kita juga dibenarkan karena iman (Roma 3). Iman dan perbuatan baik yang merupakan buah iman, tidak dapat dipisahkan.
Dr. Martin Luther mengatakan memisahkan keduanya itu seperti memisahkan panas dan cahaya api. Jika kita mengaku beriman tapi perbuatan kita tidak berkenan di hadapan Tuhan, sudah bereskah iman kita? Kita perlu bertobat, bertobat dan terus bertobat....hingga buah iman yaitu pengharapan dan kasih merekat dalam hidup kita.
Kata Yesus :"Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah danbanjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. (Lukas 6 : 46-47)
{Terjemahan lagu ini dalam bahasa Indonesia, tidak seindah 'aslinya'}