Wednesday, October 17, 2007

Trust and Obey

Siapa Berpegang pada Firman Tuhan (NKB 116)


TRUST AND OBEY

Lyric : John Sammis .Music :Daniel B. Towner


When we walk with the Lordin the light of his word,

what a glory he sheds on our way!

While we do his good will,

he abides with us still,

and with all who will trust and obey.


Refrain :

Trust and obey, for there's no other way

To be happy in Jesus, but to trust and obey.



5. Then in fellowship sweet, we will sit at his feet,

or we'll walk by his side in the way;

what he says we will do, where he sends we will go;

never fear, only trust and obey.

( --> Refrain)



Siapa yang berpegang pada sabda Tuhan

Dan setia mematuhinya,

Hidup mulia dalam cahya kekal

Bersekutu TuhanNya


Refrain :

Percayalah! dan pegang Sabdanya!

Hidupmu dalam Yesus sungguh bahagia


Lagu yang sederhana, anak-anakpun bisa diajarkan lagu ini. Melukiskan kehidupan dan pergumulan orang Kristen.

Tahun 1886, di Brockton, Massachusetts ada KKR oleh DL Moody. Seorang muda berdiri dan memberikan kesaksian tentang doktrin iman Kristen yang sangat sederhana. Di akhir sharingnya, ia berkata :"Aku tidak begitu yakin sebenarnya, tapi aku akan terus bersandar (Trust) dan tetap taat (Obey)". Kata 'trust' dan 'obey' memberi kesan mendalam buat Daniel Brink Towner, seorang pemusik (yang juga komposer, penyanyi dan pelatih Paduan Suara) yang hadir disana. Melihat ketulusan pemuda tsb, Ia langsung mencatat kata-kata itu. Catatan itu diberikan kepada John Sammis, seorang pendeta Presbyterian. J. Sammis mempelajari dan menulis puisi. Dan Daniel menciptakan musik dari puisi tersebut. Lagu ini juga menjadi tekad Daniel menyerahkan seluruh sisa hidupnya sampai mati untuk melayani Tuhan.


Pdt. DR. Stephen Tong pernah mengatakan dalam sebuah seminar: "Kata 'Trust' dan 'Obey' ditambah 'Understand' adalah dasar kehidupan seorang kristen dalam menghargai 'Iman/Faith'. Kita percaya karena iman (faith to faith - Roma 1:16), Kita juga dibenarkan karena iman (Roma 3). Iman dan perbuatan baik yang merupakan buah iman, tidak dapat dipisahkan.

Dr. Martin Luther mengatakan memisahkan keduanya itu seperti memisahkan panas dan cahaya api. Jika kita mengaku beriman tapi perbuatan kita tidak berkenan di hadapan Tuhan, sudah bereskah iman kita? Kita perlu bertobat, bertobat dan terus bertobat....hingga buah iman yaitu pengharapan dan kasih merekat dalam hidup kita.





Kata Yesus :"Setiap orang yang datang kepada-Ku dan mendengarkan perkataan-Ku serta melakukannya ia sama dengan seorang yang mendirikan rumah: Orang itu menggali dalam-dalam dan meletakkan dasarnya di atas batu. Ketika datang air bah danbanjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun. (Lukas 6 : 46-47)


{Terjemahan lagu ini dalam bahasa Indonesia, tidak seindah 'aslinya'}

Thursday, October 11, 2007

Doxology/Doksologi

Doksologi (Doxology)
(tune : Mazmur 100)

Words by Thomas Ken, 1637-1711

Praise God, from Whom all blessings flow
Praise Him, all creatures here below
Praise Him above, ye heavenly host
Praise Father, Son, and Holy Ghost
Amen


Doxology diambil dari kata ‘Doxa’ = kemuliaan dan ‘Logos’ = Firman. Makna Doksologi/doxology adalah doa dan puji-pujian kepada Allah. Mengembalikan segala kemuliaan kepada Tuhan.
Bangsa Israel (kalangan Yahudi) biasa menggunakan doxology untuk mengakhiri suatu doa/ibadah. Doa Bapa Kami juga ada kalimat doxology (Sebab Engkaulah Raja Yang Mulia dan Berkuasa untuk selama-lamanya. Amin). Dalam surat-surat rasul Paulus, sering menulis akhir suatu bagian dengan kata ‘Amin’ yang mengacu pada kalimat sebelumnya yang merupakan doxology.
Kalimat Doxology yang dinyanyikan gereja-gereja di seluruh dunia selama hampir 350 tahun ini dituliskan di tahun 1674 oleh Thomas Ken, seorang bishop Anglikan di Inggris. Bishop Ken ini sangat berani dan dengan terus terang menegur kerusakan moral dari siapapun bahkan penguasa pemerintah saat itu.
Bishop Ken menulis beberapa hymn. Dia rindu orang Kristen bisa menyatakan pujian mereka kepada Allah tanpa dibatasi hanya pada kalimat-kalimat kitab Mazmur dan kalimat pujian lainnya dalam Alkitab yang biasa dinyanyikan orang Kristen masa itu. Kalimat-kalimat yang tidak saja berupa pujian tetapi juga pengajaran. Dia ada lah salah satu penulis hymn pertama yang kalimatnya bukan dari Mazmur.
Salah satunya adalah Doxology. Hymn ini ditulis untuk mengajarkan doktrin Tritunggal. Sebagai salah satu guru di Winchester College, ia mendorong para murid nya untuk bersaat teduh setiap hari dan merenungkan kalimat Doxology ini. Hymn Doxology ini kemudian hari disebut “The Protestant Te Deum Laudamus”. Artinya “Hymn of Praise for Protestant”.

Dalam bahasa Indonesia, diterjemahkan beberapa versi :
Versi 1
Puji Allah Bapa Putra ,
Puji Allah Rohul Kudus KetigaNya Yang Esa,
Pohon slamat sumber berkatAmin

Ini versi terjemahan yang dinyanyikan gereja-gereja Indonesia yang menggunakan buku ‘Puji-Pujian Kristen’ (penerbit SAAT – Seminari Alkitab Asia Tenggara) setiap minggu. Mengajarkan doktrin Tritunggal.
Ekspresi dibawa klimaks pada kalimat ‘pohon slamat sumber berkat’. Istilah ‘pohon s’lamat’ ini diambil dari Alkitab terjemahan lama. Yang berarti ‘Tuhan itu keselamatanku’.
Sayangnya, diterjemahkan kurang sesuai dengan versi asli nya. Dan ritme nya kurang tepat (a b a c –lihat yang di ‘bold’)

Versi 2
Pujilah Khalik Semesta,
Sumber segala KurniaSorga dan bumi puji trusBapa, Putra dan Roh Kudus
Amin

Versi terjemahan Yamuger dalam Kidung Jemaat no. 303. Terjemahan ini tidak persis dari versi asli. Tapi mengandung semua unsur versi asli. Ekspresinya kurang tapi Ritme nya baik (a b a b).

Versi 3
Puji Allah Sumber berkatPuji Dia semua ciptaanNyaPuji Dia para malaikatBapa Putra dan Roh KudusAmin

Versi baru yang diterjemahkan Tim SAAT dalam Kidung Puji-Pujian Kristen (KPPK) no. 53. Semua kalimat diterjemahkan dari versi asli kecuali baris ke 4, kata ‘praise’ tidak bisa diterjemahkan lagi (sama dengan versi 2 dari Timuger). Ekspresi baik dan mengalir ke klimaks di baris ke 4. Ritme kurang pas ( a b a c).

Semua versi menunjukkan kelemahan dari menterjemahkan. Sudah pasti tidak bisa persis dengan aslinya.

Tune (melodi) hymn Doxology yang dinyanyikanpun ada setidaknya 2 versi. Tapi yang paling sering digunakan adalah tune ‘the Old Hundredth’ yang diciptakan oleh Louis Bourgeois, asal Perancis.
Tune ini tadinya digunakan untuk versi bahasa Perancis dari Mazmur 134. Oleh Willian Kethe, tune ini dipakai untuk lagu versi bahasa Inggris dari Mazmur 100. Tune ini kemudian dikenal sebagai “The Hundredth”.

Apapun terjemahannya, apapun tune yang dipakai untuk dinyanyikan, semua nya mengarahkan kepercayaan kita sebagai orang Kristen bahwa Allah itu Tritunggal. Terpujilah namaNya !!






Monday, October 8, 2007

Apa itu Hymn ?

Apa sih 'hymn' ? orang sering bingung mengkategorikan sebuah lagu rohani yang disebut sebagai hymn.
Hymn itu nyanyian puitis yang mengandung kebenaran-kebenaran Alkitab. Jadi ada unsur musik, sastra (puisi) dan teologi.
Bagus yah? hm...tapi menurutku, tidak semua hymn itu bagus, baik dan menyenangkan. Ada hymn yang kalimatnya menghibur dan menguatkan tapi melodi nya kurang 'enak' dinyanyikan atau didengar. Sebaliknya belum tentu yg melodi nya manis, kalimat-kalimat nya sesuai kebenaran Alkitab. Belakangan ini, ada buku-buku hymnal yang memasukkan lagu-lagu yang melodi nya 'enak', kalimatnya 'baik' secara teologi tapi tidak puitis. Mungkin editor buku-buku itu tidak menyadari apa itu hymn.
Maka nya ada study yang disebut Hymnology. Belajar sejarah, latar belakang penulis/pencipta lagu, sastra, musik dan teologia. Ga simple loh... tapi sejak aku belajar hymnology; aku jadi semakin mencintai lagu hymn (walau ga semuanya). Sayangnya, terjemahan bahasa Indonesia lagu-lagu hymn, kurang 'pas'. Makna nya jadi kurang mendalam/kurang menyentuh hati ataupun keindahan ritme puitis nya hilang. Padahal lagu 'asli' maknanya sangat mendalam.
Dulu waktu kuliah, aku dan teman-teman mahasiswa dari Indonesia sempat rindu menterjemahkan hymn dengan lebih tepat dan membuat buku hymnal yang ada not balok dengan aransemen piano yang baik serta kalimat2 yang tepat. Dasar....idealis. Begitu lulus dan terjun dalam pelayanan, udah ga sempat deh...dan ini project besar dan ga bisa kerja seorang diri. Moga2 ada orang2 yg terbeban membuat buku hymn yg baik untuk Indonesia. Aku pengen dilibatkan sih... Moga ga cuman mimpi :-)