Monday, July 28, 2008

'Sentuh Hatiku' -- Remember and forgive

Bacaan : Matius 18:21-35
Beberapa waktu lalu ada yang forward e-mail kisah lagu 'Sentuh Hatiku'
Lagu ini diciptakan berdasarkan kisah nyata teman sekolah pencipta lagu- Jonas.
Seorang gadis yang diperkosa oleh ayahnya sendiri dan menjadi gila, sehingga harus dipasung(dirantai) dirumahnya. Pencipta lagu ini suka datang dan mendoakan anak itu sambil sesekali menulis lirik lagu..
Waktu pun berlalu...Diapun pindah kota dan mulai sibuk dengan kegiatannya sendiri. Suatu ketika temannya itu menelpon dia. Tentu saja kaget bukan main, krn anak itu kan gila. dipasung pula? kok skrg bisa lepas? telp pula?
Akhirnya teman itu bercerita,suatu hari entah karena karat atau bagaimana rantainya lepas.
Satu hal yang langsung dia ingin lakukan, dia mau bunuh bapaknya! Tetapi saat dia bangun, ia melihat Tuhan Yesus dengan jubah putihnya, berkata :"Kamu harus mengampuni papa kamu."
Tetapi dia tidak mampu mengampuni dan dia terus menangis, memukul, dan berteriak..Sampai akhirnya Tuhan memeluk dia dan berkata : "Aku mengasihimu"
Walaupun bergumul akhirnya diapun memaafkan papanya, akhirnya mereka sekeluarga menangis dan boleh kembali hidup normal.
Dari kisah inilah lagu 'Sentuh hatiku' ditulis.
Betapa ku mencintai segala yang t'lah terjadi.
Tak pernah sendiri, jalani hidup ini ...selalu menyertai
Betapa kumenyadari didalam hidupku ini..
Kau s'lalu memberi rancangan terbaik
Oleh karena kasih Bapa sentuh hatiku, ubah hidupku,
Menjadi yang baruBagai emas yang murni
Kau membentuk bejana hatiku
Bapa ajarku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi..
Bagai air mengalir yang tiada pernah berhenti
KasihMu ya Tuhan tak pernah berhenti..
Tidak mudah mengampuni orang yang telah melukai hati. Tetapi kita diberikan anugrah oleh Tuhan sebuah hak memilih. Mengampuni atau tidak mengampuni adalah sebuah pilihan. Masa lalu yg getir karena rasa kecewa, pedih karena dikhianati, perih karena dibohongi berkali-kali, sakit karena dilukai orang yang dikasihi, pahit karena hak asasi yang di injak-injak dll ....apakah mungkin dilupakan? Ini manusiawi. William Faulkner mengatakan,"Masa lalu tidak mati dan tidak pula pergi. Ia bahkan tidak pernah lalu". Orang sering bilang "AMPUNI dan LUPAKAN" (To forgive and to forget). Tetapi Pdt. Eka Darmaputera mengatakan: "INGAT dan AMPUNI" (Remember and forgive). Jadi kita bukan tidak bisa mengampuni lebih tepat kita tidak mau mengampuni. Masa lalu tidak bisa dilupakan, namun toh saya bersedia mengampuni.
Bapa, ajarku mengerti sebuah kasih yang selalu memberi....